Layanan Taman Baca

Perpustakaan menyediakan taman baca beserta koleksinya yang nyaman diluar ruangan .Taman baca Perpustakaan SMA Negeri 1 Jepara nyaman bagi siswa dan guru membaca buku di luar ruangan.

Ruang Baca

Perpustakaan SMA Negeri 1 Jepara Menyediakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat menunjang proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah..

Layanan Internet

Layanan internet gratis bagi pengguna perpustakaan.terbuka kesempatan bagi pengguna perpustakaan untuk mencari informasi yang berasal dari database-database yang berada di dalam dan luar negeri

Layanan Sepeda Pintar

Layanan Sepeda Pintar adalah media untuk mendistribusian koleksi yang dipesan pemustaka yang letaknya jauh dari perpustakaan. Layanan Unggulan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Jepara.

Perpustakaan yang Aman dan Lengkap

Perpustakaan sekolah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan sumber informasi. Perpustakaan SMA 1 Jepara kondusif dan lengkap memenuhi kebutuhan informasi siswa

Layanan Pustakawan yang Ramah

Pustakawan SMA 1 Jepara ramah dan menyenangkan. Siswa sangat nyaman berkomunikasi dan meminta bantuan penelusuran informasi

Tampilkan postingan dengan label Literasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Literasi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 Mei 2018

Cara Membuat Resensi Buku

Resensi adalah sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Kata resensi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu recensere yang artinya “melihat kembali”, “menimbang”, atau “menilai”.

Unsur-unsur Resensi

  •     Judul Resensi Buku
  •     Data Buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut.

  •     Judul buku
  •     Pengarang
  •     Penerbit
  •     Tahun terbit beserta cetakannya
  •     Tebal buku
  •     Harga buku

Langkah-Langkah Meresensi Buku

  •     Mengenali semua aspek buku yang diresensi mulai dari tema, deskripsi isi buku, hingga jenis buku tersebut. 
  •     Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
  •     Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
  •     Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
  •     Menilai kualitas buku yang diresensi.

Saat menilai kualitas sebuah buku yang diresensi, berikut ini ialah sejumlah hal yang menjadi indikator penilaian.

Organisasi atau kerangka penulisan. Dalam hal ini, kita harus memerhatikan bagaimana sistematika buku tersebut, seperti penyusunan bab dan subbabnya.

Contoh kalimat yang berhubungan dengan organisasi dan kerangka penulisan: Buku ini mempunyai sistematika yang baik karena setiap bab disusun secara terstruktur sehingga pembaca lebih mudah mengikuti alur pemikiran dari penulisnya.

Isi pernyataan. Dalam hal ini, kita menilai bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas penulisnya dalam menulis buku tersebut.

Contoh kalimat yang berhubungan dengan isi pernyataan resensi: Penulis buku ini mampu menampilkan ide-ide yang unik karena bukunya lebih banyak menonjolkan aspek kearifan lokal.

Dalam hal ini, kita mengkritisi bagaimana pemakaian ejaan, penulisan kata, dan penyusunan kalimat di buku tersebut.

Contoh kalimat yang berhubungan dengan aspek kebahasaan buku: Buku ini tidak cocok dibaca oleh kalangan remaja karena di dalamnya terdapat banyak istilah-istilah akademik yang hanya bisa dipahami oleh kalangan mahasiswa atau dosen.

Aspek teknis. Dalam hal ini, kita mencermati bagaimana tata letak buku.

Contoh kalimat yang berhubungan dengan aspek teknis buku: Dari tata letaknya kita dapat mencermati bahwa buku ini disusun dengan cermat karena dipenuhi oleh ilustrasi yang mendukung penjelasan penulisnya.

Sumber :
https://blog.ruangguru.com/cara-membuat-resensi-buku

Sabtu, 16 September 2017

Sosialisasi Gerakan Literasi Sekolah

Dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa, SMA N 1 Jepara , pemerintah melalui kemdikbud meluncurkan sebuah gerakan yang disebut Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembalajaran sepanjang hayat.

Seperti jelasnya Gerakan Literasi Sekolah ini, berikut saya kutip dari Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Mari kita baca sebagai bahan pembelajaran bagi para warga sekolah agar gerakan ini bisa berjalan dengan dukungan dari semua warga sekolah (guru, peserta didik, wali murid dan masyarakat).

Praktik pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat. Untuk mendukungnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Siswa Siswi mendengarkan Sosialisasi Gerakan Literasi Sekolah


SMA N 1 Jepara mengadakan Sosialisasi Gerakan Literasi Sekolah memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di  dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Terobosan penting ini hendaknya melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan. Pelibatan orang tua peserta didik dan masyarakat juga menjadi komponen penting dalam GLS.