Minat baca buku perlu ditumbuhkan sejak dini. Upaya meningkatkan minat baca pada anak-anak yang utama justru menjadi tanggung jawab orang tua. Alasannya karena orang tua yang berada pada lingkungan pendidikan pertama yaitu keluarga. Selain itu juga bertanggung jawab terhadap masa depan anaknya agar dapat mewujudkan cita-citanya . Untuk mencapai cita-cita itu, orang tua berkewajiban untuk menciptakan suasana yang mendukung. Disamping itu guru mempunyai peran sangat penting pula terhadap peningkatan minat baca siswa, karena guru akan menjadi figur tuntunan bagi siswa selama berada dalam pendidikan formal.
Kondisi siswa di sekolah sebagian besar memiliki latar belakang ekonomi menengah kebawah. Hal ini mempengaruhi efektivitas belajar siswa, khususnya sumber belajar yang dimiliki di rumah. Kurangnya sumber belajar tersebut akan mempengaruhi minat baca siswa. Sumber belajar yang sering digunakan adalah buku paket dan buku pelengkap. Sumber belajar yang ada dirumah terkadang kurang memadahi serta kurang lengkapnya sumber-sumber belajar seperti majalah dan surat kabar. Selain itu minat siswa untuk membaca masih sangat rendah. Di sekolah siswa jarang mengunjungi perpustakaan untuk membaca mereka lebih suka mengobrol atau bermain. Metode pengajaran di sekolah juga dirasakan masih kurang untuk memotivasi siswa aktif membaca atau mencari buku di perpustakaan.
Salah satu fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar yaitu menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum dan mampu meningkatkan minat baca bagi para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis. Dengan adanya perpustakaan di sekolah guru dapat membimbing siswanya untuk aktif membaca di perpustakaan. Kebanyakan siswa yang aktif membaca pengetahuannya akan bertambah.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Membaca merupakan bagian dari pengajaran bahasa Indonesia. Kualitas pengajaran bahasa Indonesia menyangkut pula kualitas pengajaran membaca. Hasil pengajaran bahasa Inklusif pula hasil pengajaran membaca. Daya tangkap siswa terhadap mata pelajaran berbeda-beda, ada yang mudah menerima pelajaran dan sebaliknya ada yang lambat mengikutinya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh cepat lambatnya siswa dalam menguasai materi pelajaran. Cepat lambatnya siswa dalam menguasai materi pelajaran juga dipengaruhi oleh rendahnya minat baca siswa.
Sumber : http://ermazero.blogspot.co.id/2009/12/hubungan-minat-baca-dan-prestasi.html
0 komentar:
Posting Komentar