Layanan Taman Baca

Perpustakaan menyediakan taman baca beserta koleksinya yang nyaman diluar ruangan .Taman baca Perpustakaan SMA Negeri 1 Jepara nyaman bagi siswa dan guru membaca buku di luar ruangan.

Ruang Baca

Perpustakaan SMA Negeri 1 Jepara Menyediakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat menunjang proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah..

Layanan Internet

Layanan internet gratis bagi pengguna perpustakaan.terbuka kesempatan bagi pengguna perpustakaan untuk mencari informasi yang berasal dari database-database yang berada di dalam dan luar negeri

Layanan Sepeda Pintar

Layanan Sepeda Pintar adalah media untuk mendistribusian koleksi yang dipesan pemustaka yang letaknya jauh dari perpustakaan. Layanan Unggulan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Jepara.

Perpustakaan yang Aman dan Lengkap

Perpustakaan sekolah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan sumber informasi. Perpustakaan SMA 1 Jepara kondusif dan lengkap memenuhi kebutuhan informasi siswa

Layanan Pustakawan yang Ramah

Pustakawan SMA 1 Jepara ramah dan menyenangkan. Siswa sangat nyaman berkomunikasi dan meminta bantuan penelusuran informasi

Jumat, 29 September 2017

Kisah Anisya Di Perpustakaan

Di suatu siang hari yang cerah pada jam istirahat kedua, Rama berdiam diri di kelas, tidak pergi ke kantin bersama teman-temannya, begitu juga dengan 6 temannya yang lain.
 Di bangku pojok kelas ada Anisya yang terlihat sedang asik membaca sebuah novel, tertawa cekikikan ketika membacanya. Rama pun sedikit terganggu dengan tawa Anisya, Rama mencoba untuk menegur Anisya,
“Nis, kamu sedang membaca apa, sih? Sampai tertawa sendiri seperti orang gila, hahaha!” tegur Rama.
“ini nih, cerita novelnya lucu banget, tau! Sepertinya kamu harus membacanya, deh! Biar hidupmu tidak melulu marah-marah. Hahaha.”
Dengan penuh rasa heran dan penasaran, Rama menghampiri Anisya dan dengan sigap tanpa permisi dahulu dia merebut novel yang sedang dipegang Anisya.
“Hih! Apa sih, Ram! Main rebut-rebut aja lu,”
“Sudahlah, mana coba kubaca sedikit.”
Dengan cepat, Rama membaca tuntas 1 halaman pada novel itu. Bak orang ketagihan, ia tidak berhenti membaca, Rama lanjut ke halaman kedua. Hingga Anisya merebut kembali novel nya
“Yah, lagi serunya nih, kok kamu ambil lagi sih?!” ujar Rama.
“Kamu, sih! Orang sedang asik baca kok direbut,” gerutu Anisya
“Ya sudah, aku lanjut dengerin lagu saja, ah.” Jawab Rama.
Beberapa saat kemudian, Anisya pergi ke kamar mandi untuk kencing, sedangkan novel yang tadi ia baca ia tinggalkan begitu saja di atas meja. Rama yang mulai tertarik dengan novel tersebut langsung mengambil novel itu dan kemudian ia sembunyikan di laci meja nya.
Bel tanda masuk kelas berbunyi, dibarengi dengan kembalinya Anisya kedalam kelas dengan tergesa-gesa karena ia melihat guru mapel selanjutnya telah berjalan menuju kelasnya. Saking terburu-burunya dia, sampai-sampai dia tidak sadar bahwa novel yang tadi ia letakkan di atas meja telah hilang diambil Rama.
Hari itu, di rumah, Rama membaca novel itu dengan semangat dan penuh tawa. Namun Rama tidak dapat membaca habis novel tersebut selama satu hari saja. Di lain sisi, Anisya baru tersadar bahwa novelnya telah hilang pada malam harinya. Anisya menyadari ketika ia sedang menata kembali tasnya di rumah ketika sedang ingin belajar. Anisya terus mencoba mengingat-ingat kembali apa yang menyebabkan novelnya hilang, namun ia tidak bisa mengingatnya.
Keesokan harinya Rama  membawa novel tersebut ke sekolah untuk dilanjutkan membacanya. Namun, Rama sadar, jika ia membaca novel tersebut di kelas, maka Anisya akan mengetahui bahwa Rama telah mengambil novel tersebut,. Maka, Rama pergi ke taman sekolah untuk membaca novel tersebut pada jam istirahat.
Pada hari itu, Anisya masih mencoba mencari-cari novel itu di kelas. Laci ke laci ia telusuri. Lemari kelaspun ia jelajahi. Namun novel itu tetap tak dapat ditemukan.
“di mana novelnya, ya? Bisa-bisa disuruh gantiin novelnya oleh perpustakaan nih kalau sampai pihak perpus tahu kalau novelnya hilang!” gumam Anisya.
Setelah empat hari novel dibawa oleh Rama, tanpa sengaja ia mengeluarkan novel itu di ruang kelas dan kebetulan Anisya sedang lewat.
“Lho, itu bukannya novel yang waktu itu aku baca, ya?” kata Anisya
“Apa? Novel ini? bukan, lah! Aku membeli nya di toko buku di Bekasi kemarin!” jawab Rama
“Ah! Masa’ sih? Mana coba aku lihat,”
“eeeh, gak usah, ngapain?”
“ya gak apa apa, mastiin aja! Mana!”
Setelah novel direbut Anisya, ia langsung mengetahui bahwa novel itu adalah novel yang ia pinjam di perpustakaan sekolah seminggu yang lalu.
“Kamu bohong ya! Ini tuh novel yang kupinjam dari perpus sekolah, nih buktinya ada barcode dari perpus sekolah!” seru Anisya sambil memperlihatkan barcode dari perpus di halaman paling akhir novel tersebut.
“Tahu gak, mencuri itu tidak baik?! Apalagi ini novel aku pinjam di perpus, bisa-bisa aku yang disuruh ganti novelnya kalau novel ini hilang!” ujar Anisya, ia sudah mulai terlihat marah.
“iya, deh, iya. Aku minta maaf ya, Nis,” ucap Rama.
“iya, aku maafin. Oh iya, kalau memang kamu suka sama novel ini, kamu bisa meminjamnya di perpus sekolah, di sana masih tersedia beberapa novel ini. Jadi, perpus tidak cuma menyediakan satu salin buku saja tiap judulnya, agar dapat dinikmati ratusan siswa di sekolah ini,” ujar Anisya.
“iya, aku akan meminjam di perpus nanti istirahat kedua, ah.” Kata Rama
“nah, gitu dong! Kalau gitu kan perpus terlihat ramai oleh pengunjung. Pesanku kepadamu, jangan mencuri lagi ya! Mencuri itu tidak baik! Selain mendapat dosa dari Tuhan, mencuri juga dapat membuat pencurinya malu saat ketahuan. Kamu malu, tidak?” ujar Anisya sembari tertawa terbahak-bahak.
Setelah kejadian itu, mereka berjabat tangan selagi Rama mengucapkan maaf kepada Anisya.
Rama pun rajin meminjam buku di perpustakaan beberapa hari kemudian, dan untuk seterusnya.

Sabtu, 16 September 2017

Sosialisasi Gerakan Literasi Sekolah

Dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa, SMA N 1 Jepara , pemerintah melalui kemdikbud meluncurkan sebuah gerakan yang disebut Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembalajaran sepanjang hayat.

Seperti jelasnya Gerakan Literasi Sekolah ini, berikut saya kutip dari Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Mari kita baca sebagai bahan pembelajaran bagi para warga sekolah agar gerakan ini bisa berjalan dengan dukungan dari semua warga sekolah (guru, peserta didik, wali murid dan masyarakat).

Praktik pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat. Untuk mendukungnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Siswa Siswi mendengarkan Sosialisasi Gerakan Literasi Sekolah


SMA N 1 Jepara mengadakan Sosialisasi Gerakan Literasi Sekolah memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di  dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Terobosan penting ini hendaknya melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan. Pelibatan orang tua peserta didik dan masyarakat juga menjadi komponen penting dalam GLS.

Kamis, 14 September 2017

Tetap membaca Karena Ingin Pintar

Menganggap diri bodoh adalah satu resep paling manjur agar kita berantusias terhadap bacaan, apapun itu. Mau koran kek, tulisan jelek di blog kek, buku kek, majalah kek, bahkan status media sosial edukatif sekalipun. Saya rasa, tidak selayaknya kita merasa diri telah cukup pintar dan berpengetahuan luas, sementara di luar sana masih banyak sekali orang-orang di atas kita (dalam hal keilmuan dan pengetahuan).


Dengan membodohkan diri, maka pikiran kita akan terbuka terhadap semua sumber ilmu dan pengetahuan. Begitu juga sebaliknya. Dan selanjutnya, agaknya bisalah kita gunakan prinsip, “Aku bodoh, maka aku semakin rajin membaca.” Ayo ke perpustakaan

Kepo Informasi Di Perpustakaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Alay Indonesia (KBBAI), kepo memiliki arti rasa ingin tahu yang sangat besar (tapi bukan tahu ukuran jumbo loh ya!). Aktivis mbribik militan, pasti akan gencar membaca masa lalu bribikannya dengan rutin dan sukarela –melalui apalagi kalau bukan media sosialnya.

Kaum gagal move on, pasti juga akan dengan rajin -minimal lima waktu dalam sehari semalam- membaca status-status media sosial mantannya. Berhadap ada status yang mengandung kode kalau sang mantan ingin balikan dengannya. #Mulaingawur

Pada tingkatan yang lebih terhormat, rasa kepo ini akan menjadikan seseorang untuk gemar menggosip membaca. Orang yang kepo pada banyak hal, hampir dapat dipastikan akan mencari tahu tentang hal itu -harapannya sih dengan membaca. Mereka akan menjadi detektif-detektifan untuk memuaskan hasrat keponya yang menggebu-gebu itu.
Lantas, kita akan dengan lantang meneriakkan jargon anti-mainstream ini : Berani kepo di perpustakaan itu baik!”

Menggali minat baca , menggali pasion mu

Tak ada yang lebih menyenangkan dari aktivitas membaca selain membaca apa yang sangat menarik bagi diri kita. Orang yang tak berminat membaca cerita, jangan Anda suguhi novel best seller setebal lima ratus halaman karangan novelis terkenal seantero nusantara yang sudah menerima penghargaan berkali-kali, kecuali kalau Anda mau melihatnya melempar novel itu ke tong sampah yang sudah penuh sampah.


Untuk menumbuhkan minat baca, cara yang juga sangat baik adalah dengan mengenali minat terlebih dahulu. Kemudian, marilah kita membaca sesuai minat masing-masing. Itu akan jauh lebih membantu. Atau setidaknya, memberikan porsi yang cukup besar terhadap bacaan yang sesuai dengan passion kita.
Kalau memang sangat berminat terhadap fesyen, sebaiknya alokasikan  waktu Anda untuk banyak-banyak membaca tentang dunia fesyen. Kalau memang sangat berminat terhadap olahraga, sudah selayaknya kita lebih banyak membaca tentang dunia olahraga. Kalau memang sangat berminat tentang isu-isu politik, akan lebih baik kalau kita membaca banyak hal tentang politik pula.
Ya, membaca dengan cara seperti itu memang akan terkesan membuat pengetahuan kita sangat sempit karena hanya berfokus pada satu hal, tapi sebenarnya  sangat mendalam, dan itu sangat bagus. Tapi jangan khawatir, lama-kelamaan pasti akan bergeser juga kok ke hal-hal lain yang agak umum. Karena toh, suatu pengetahuan tak akan berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berkait erat.

Sumber : http://www.kompasiana.com/darul18/agar-membaca-jadi-lebih-menyenangkan_572dd731d77e612609eab12f Diakses Pada 15 September 2017  . 5 : WIB

Ajak Teman Membaca Bersama

Biar semangat baca kamu semakin membara, carilah teman yang suka membaca. Mereka bisa banget bikin hobi mulia ini “nular” ke kamu, lho!




Nggak cuma asik diajak baca bareng, mereka juga pastinya asik buat diajak diskusi bareng. Interaksi inilah yang bakal bikin kamu semakin terpacu untuk membaca lebih banyak buku dan bahan bacaan lainnya. Serius, deh, nggak ada hal yang paling indah selain berbagi cerita dengan orang lain yang punya minat (baca) yang sama dengan kamu.

Selain itu, pastinya dia bakal siap membantu kamu agar senang membaca dengan senang hati. Selain bisa diajak ke perpustakaan atau toko buku bareng, kamu bisa minjem berbagai bahan bacaan dengan cuma-cuma. Hemat banyaaaak...

Sumber : https://www.youthmanual.com/post/life/how-to/gimana-sih-caranya-agar-membaca-menjadi-kegiatan-yang-menyenangkan diakses pada 15 Agustus 2017 , 5: 03 AM

Tips meningkatkan keinginan membaca

Di Indonesia, membaca belum menjadi kegiatan yang umum dilakukan oleh masyarakatnya. Dibandingkan dengan membaca, orang Indonesia lebih memilih untuk menonton televisi. Menurut survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, rata-rata anak Indonesia menghabiskan waktu sekitar 300 menit per hari untuk menonton televisi. Hal ini berbanding terbalik dengan kebiasaan membaca masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah.



Meskipun membaca sebenarnya memiliki banyak manfaat bagi manusia, namun banyak orang yang masih lebih memilih televisi karena kegiatan menonton televisi terlihat lebih menyenangkan daripada membaca buku. Terlebih saat ini kehadiran internet dan sosial media yang membuat peringkat membaca buku semakin terpuruk. Diantara tiga kegiatan ini, membaca menjadi pilihan terakhir bagi kebanyakan orang.

Tenggelam dalam ratusan halaman buku bagi beberapa orang merupakan tantangan dan terlihat seperti kegiatan yang membosankan. Tapi, tahukah kamu kalau sebenarnya membaca ini bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Lewat beberapa cara di bawah ini, membaca bukan lagi kegiatan yang membosanan.

Pilih Topik Yang Kamu Suka


Membaca buku bukan berarti kamu harus membaca textbook, buku pengetahuan, atau karya sastra terkenal. Majalah, komik, buku resep makaan, blog, atau  buku anak-anak bisa kamu gunakan sebagai jembatan untuk mulai membiasakan diri untuk membaca. Menurut Billington dan Sue Wilkinson, CEO dari The Reading Agency di Inggris kegiatan membaca jauh lebih penting dibandingkan dengan apa yang dibaca.

Semakin sering membaca, semakin baik pula kemampuannya. Perlahan-lahan mulai dari bahan bacaan yang ringan, otak manusia menginginkan ‘makanan’ yang lebih berbobot dan berisi.

Jangan Paksakan Mengabiskan Satu Buku


Kamu diperbolehkan untuk berhenti membaca apabila isinya tidak kamu sukai. Setiap orang memiliki hak untuk menyeesaikan atau berhenti membaca sebuah buku. Membaca buku merupakan kegiatan yang personal dan setiap orang pasti memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam membaca satu buku.

Biasakan Baru Mengerti


Ingin senang membaca? Mulai dengan membaca bacaan yang ringan dan mudah dimengerti. Untuk memulai kebiasaan ini, kamu tidak perlu mulai dengan bahan bacaan yang ‘berat’. Mulai dari bahan bacaan  yang ringan dan menyenangkan kemudian secara bertahap beralih kebacaan yang lebih serius.

Membiasakan otak mencerna kalimat-kalimat dalam buku, perlahan-lahan kemampuan kognitif seseorang akan bertambah dan dapat mencerna, memroses, serta menyimpan informasi yang didapat dari membaca.

30 Menit per Minggu


Biasa membaca bukan berarti kamu harus menghabiskan waktu berjam-jam dalam seharinya menyelami halaman buku. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Quick Reads, menyisihkan waktu 30 menit dalam seminggu untuk membaca dapat memberikan dampak yang positif. Memberikan rasa senang, mengurangi kemungkinan stress, serta dapat tidur lebih nyenyak di malam hari adalah beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari membaca dengna rutin. Menghabiskan waktu 30 menit dalam seminggu bukan hal yang berat agar kamu bisa mulai senang dengan membaca serta merasakan manfaat yang positif bagi diri.

Selain beberapa langkah di atas, membaca juga dapat kamu lakukan di sela-sela kegiatan kamu. Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan seseorang untuk membaca tidak hanya dari buku. Alat yang paling mudah digunakan adalah dengan telepon genggam kita. Tidak harus membaca buku, membiasakan membaca berita pun punya pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan manusia. Melalui aplikasi Kurio, membaca berita menjadi lebih menyenangkan. Aplikasi kurasi berita ini memungkinkan penggunanya untuk memilih berita dan informasi dari topik-topik yang dipilih langsung oleh pengguna. Secara manual dan otomatis, Kurio akan menampikan berita yang penting serta berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Selamat membaca!

MInat Baca Perlu Ditumbuhkan Sejak Dini

Minat baca buku perlu ditumbuhkan sejak dini. Upaya meningkatkan minat baca pada anak-anak yang utama justru menjadi tanggung jawab orang tua. Alasannya karena orang tua yang berada pada lingkungan pendidikan pertama yaitu keluarga. Selain itu juga bertanggung jawab terhadap masa depan anaknya agar dapat mewujudkan cita-citanya . Untuk mencapai cita-cita itu, orang tua berkewajiban untuk menciptakan suasana yang mendukung. Disamping itu guru mempunyai peran sangat penting pula terhadap peningkatan minat baca siswa, karena guru akan menjadi figur tuntunan bagi siswa selama berada dalam pendidikan formal.

Kondisi siswa di sekolah sebagian besar memiliki latar belakang ekonomi menengah kebawah. Hal ini mempengaruhi efektivitas belajar siswa, khususnya sumber belajar yang dimiliki di rumah. Kurangnya sumber belajar tersebut akan mempengaruhi minat baca siswa. Sumber belajar yang sering digunakan adalah buku paket dan buku pelengkap. Sumber belajar yang ada dirumah terkadang kurang memadahi serta kurang lengkapnya sumber-sumber belajar seperti majalah dan surat kabar. Selain itu minat siswa untuk membaca masih sangat rendah. Di sekolah siswa jarang mengunjungi perpustakaan untuk membaca mereka lebih suka mengobrol atau bermain. Metode pengajaran di sekolah juga dirasakan masih kurang untuk memotivasi siswa aktif membaca atau mencari buku di perpustakaan.

Salah satu fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar yaitu menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum dan mampu meningkatkan minat baca bagi para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis. Dengan adanya perpustakaan di sekolah guru dapat membimbing siswanya untuk aktif membaca di perpustakaan. Kebanyakan siswa yang aktif membaca pengetahuannya akan bertambah.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Membaca merupakan bagian dari pengajaran bahasa Indonesia. Kualitas pengajaran bahasa Indonesia menyangkut pula kualitas pengajaran membaca. Hasil pengajaran bahasa Inklusif pula hasil pengajaran membaca. Daya tangkap siswa terhadap mata pelajaran berbeda-beda, ada yang mudah menerima pelajaran dan sebaliknya ada yang lambat mengikutinya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh cepat lambatnya siswa dalam menguasai materi pelajaran. Cepat lambatnya siswa dalam menguasai materi pelajaran juga dipengaruhi oleh rendahnya minat baca siswa.

Sumber : http://ermazero.blogspot.co.id/2009/12/hubungan-minat-baca-dan-prestasi.html

Minggu, 10 September 2017

Cara Tepat Membaca Cepat

Banyak orang yang bertanya harus mulai dari mana jika akan membaca cepat. Berikut saya sarikan 7 langkah yang akan membuat Anda menjadi seorang Speed Reader.


1. Rileks


Tubuh dan pikiran yang rileks sebelum membaca akan membantu Anda membaca dengan nyaman dan tanpa tekanan. Kendurkan otot-otot tubuh yang tegang dan buat diri Anda senyaman mungkin sebelum membaca. Hilangkan seluruh kekhawatiran karena buku yang Anda baca terlalu tebal, bahasanya sulit, atau tidak menarik perhatian.

2. Tentukan Tujuan


Pepatah mengatakan “Malu bertanya, sesat di jalan.” Sama halnya dengan membaca, jika Anda tidak memiliki tujuan untuk apa Anda membaca, maka jangan heran jika tersesat di dalam buku yang dibaca. Tentukan tujuan Anda dalam membaca buku dan camkan baik-baik tujuan tersebut. Jika Anda membaca buku tentang perencanaan keuangan misalnya, tentukan tujuan bahwa Anda ingin mengatur keuangan bulanan rumah tangga sehingga bisa menabung minimal 500 ribu sebulan. Tujuan yang jelas akan membuat seluruh indra memasuki fase “alert” yang membantu memahami bahan bacaan.

3. Kenali materi bacaan


Sebelum membaca keseluruhan, kenali materi yang akan dibaca. Periksa ada berapa bab buku tersebut. Bagaimana bab disusun. Apakah ada diagram dalam setiap bab yang membantu penjelasan. Atau mungkin ada tabel yang disajikan untuk menjelaskan fakta dan data. Lihat sekilas kosa kata yang dipakai apakah tergolong mudah, sedang atau sulit. Perhatikan pula apa yang dituliskan dalam kata pengantar dan sampul belakang buku.

4. Kenali ide pokok, jangan terjebak dalam detail


Ingat, Anda membaca untuk memahami, bukan menghafal. Apa yang dipahami akan terus diingat sementara apa yang dihafal akan gampang sekali lupa. Karena itu dalam membaca berpeganglah pada tujuan yang telah Anda tetapkan dalam langkah dua. Kenali ide pokok dan dapatkan pemahaman. Mungkin ada beberapa detail di sana. Kuasai detail tersebut secukupnya dan tinggalkan sementara jika membuat Anda bingung. Banyak orang langsung terjebak dengan detail dan kesulitan menyelesaikan 1 paragraf dan terus menerus mengulangnya. Dengan menguasai ide pokok bacaan setidaknya Anda memahami 80% isi. Sisanya adalah detail yang bersifat referensi yang dapat Anda cari kembali dengan cepat dan mudah jika menguasai ide besarnya.

5. Hindari kebiasaan buruk dalam membaca


Agar bisa membaca cepat dan efektif, semua kebiasaan buruk dalam membaca harus dihilangkan mulai dari membaca sambil bersuara, bibir yang bergerak, gerakan kepala, dan mengulang-ulang kembali apa yang sudah dibaca (regresi). Jika Anda masih memiliki kebiasaan buruk tersebut maka latihlah untuk menghilangkannya. Anda akan memiliki kecepatan baca yang signifikan jika bisa menghilangkan seluruh kebiasaan buruk tadi.

6. Kenali beberapa kata sekaligus


Membaca cepat dilakukan dengan mengenali beberapa kata sekaligus dalam sekali lihat. Jika kebanyakan orang membaca kata per kata, maka usahakan agar Anda membaca dua kata sekaligus. Jika sudah lancar, tingkatkan dengan 3, 4 bahkan 5 kata sekaligus. Dengan demikian, kecepatan baca Anda menjadi sangat tinggi dan Anda dapat membaca dengan efisien.

7. Lakukan pergerakan mata dengan cepat


Selain jumlah kata yang bisa dikenali dalam sekali lihat, faktor penting berikutnya dalam menentukan kecepatan baca seseorang adalah seberapa cepat mata bergerak menyusuri baris demi baris, halaman demi halaman. Otak memiliki kapasitas dan kemampuan yang luar biasa. Jika saja mata Anda bisa bergerak lebih cepat dan mengenali kata-kata yang dibaca, otak sangat mampu untuk memprosesnya menjadi sebuah pengertian. Lakukan latihan untuk membuat pergerakan mata menjadi teratur, berirama serta cepat.

Itulah 7 langkah membaca cepat yang akan menjadikan Anda seorang pembaca cepat dan efektif. Jika Anda ingin mengetahui detail dari ketujuh langkah tersebut, silakan lihat artikel sebelumnya tentang membaca cepat dan download buku “Speed Reading for Beginners” yang akan mengajarkan kepada Anda cara mudah belajar membaca cepat.

Sumber : http://www.muhammadnoer.com/7-langkah-membaca-cepat/ diakses pada 11 September 2017 , 5;37 AM

Sabtu, 09 September 2017

Trick Meresensi Buku

Dalam media massa, entah itu surat kabar atau pun majalah, resensi sering diistilahkan bedah buku, timbangan buku, atau kajian buku. Resensi itu sendiri merupakan suatu tulisan yang bertujuan untuk memberikan pertimbangan atau penilaian tentang suatu buku yang baru diterbitkan kepada pembaca. Melalui resensi tersebut, para pembaca bisa mendapatkan suatu informasi, penting atau tidaknya suatu buku. Layak atau tidaknya dibaca untuk pembaca.

Siswi mencari buku untuk diresensi

Seorang penulis resensi atau biasa disebut resentator akan memberi pertimbangan kepada pembaca secara seimbang, baik kelebihan maupun kekurangan suatu buku yang diresensinya.

Saya mencoba membagikan informasi yang penting khusus bagi saya, umumnya bagi sahabat semua, bagaimana menulis resensi buku secara tepat.

Referensi dari buku yang berjudul “Belajar Efektif Bahasa Indonesia” terbitan Intimedia.

Berikut 7 Tips Menulis Resensi Buku:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan kita resensi.

2. Catatlah identitas buku yang akan kita resensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.

3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku. Apa tema atau inti isi buku? Apa yang ingin disampaikan pengarang melalui bukunya? Pada bagian ini, kita dapat menyampaikannya menjadi ikhtisar buku.

4. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.

5. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a) Apakah ide-ide pokok yang diuraikan sesuai dengan tujuan penulisan buku?
b) Apakah pengungkapan ide-ide pokok dalam buku tersebut tersusun secara sistematik? Apakah antara bagian satu dengan bagian lainnya tersusun secara harmonis?
c) Apakah bahasa yang digunakan penulis mudah dipahami? (pilihan kata, struktur kalimatnya, gaya bahasanya, dan lain-lain).

6. Reproduksi hasil catatan kita dalam bentuk tulisan resensi dengan menggunakan bahasa kita sendiri secara runtut dan jelas, dengan memperhatikan penulisan tanda baca yang benar.

7. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak.

Contoh Cara Meresensi Buku

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan resensi itu? Resensi adalah sedikit ulasan (cuplikan) mengenai nilai sebuah hasil karya yang bisa berupa buku, majalah, novel, film, komik, dll. Namun kebanyakan resensi adalah resensi buku. Saat membuat sebuah resensi buku hal yang kita lakukan adalah memberikan penilaian berdasarkan tahapan-tahapan yang telah kita lakukan, penilaian tersebut menyangkut bagaimana kualitas buku t yang telah di lihat dari beberapa aspek tersebut. Biasanya resensi buku digunakan untuk memberi tahu para pembaca mengenai kelebihan dan kekurangan sebuah buku baru.

Identitas dari Buku

Judul : ……….
Penulis : ……….
Penerbit : ……….
Tahun terbit : ………
Tebal/jumlah halaman : ………

Penggunaan Bahasa

Apakah bahasa yang digunakan dalam buku tersebut menggunakan bahasa yang baik, sopan dan mudah untuk dipahami? Perhatikan juga bagaimana kelancaran penggunaan bahasa pada buku tersebut. Apakah buku tersebut menggunakan bahasa yang berbelit-belit atau menggunakan bahasa yang simpel, dan lain sebagainya.

Ikhtisiar Isi Buku (Ringkasan Buku)

Pada bagian ini di isi dengan ringkasan cerita dalam buku yang hendak di resensi. Ringkasan cerita harus memberikan gambaran kepada pembaca tentang keseluruhan isi buku yang di resensi. Biasanya ringkasan buku bisa anda lihat pada bagian “sinopsis buku” yang terletak di cover belakang buku. Jika anda tidak menemukan sinopsis pada bagian belakang cover buku, anda bisa membuat sinopsis sendiri dengan membaca keseluruhan isi buku kemudian menuliskan ulang inti dari isi buku tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Buku

Pembuat resensi diharuskan untuk memberikan penilaiannya terhadap kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam buku tersebut. Penulis resensi juga harus menyertakan alasan yang logis terhadap penilaian yang ia berikan. Alasan yang diberikan harus obyektif dan jangan menggunakan alasan yang bersifat subjektif.

Kesimpulan

Setelah melalui beberapa tahapan di atas kini bagian akhir dari resensi adalah kesimpulan. Pada bagian ini berisi mengenai penilaian sang peresensi terhadap buku yang di hadapinya. Penilaian ini mencakup saran (masukan) dan atau kritik yang membangun. Perhatikan gaya bahasa yang digunakan dalam buku, keseluruhan isi cerita apakah layak untuk dibaca atau tidak, kandungan pesan yang terdapat dalam buku apakah bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari atau justru membawa efek negatif bagi kehidupan sehari-hari, dan masih banyak lagi.

Dahulu untuk bisa belajar mengenai resensei buku yang baik dan benar haruslah dengan mengunjungi toko buku atau semacamnya, namun kini dengan kemajuan teknologi contoh resensi buku yang baik dan benar sudah banyak terdapat di internet. Selain itu jika anda merasa contoh resensi buku yang anda dapatkan disini kurang baik atau kurang benar anda bisa mencari contoh resensi buku di situs lain. Artikel ini belum tentu akan kebenarannya, anda bisa membandingkan artikel ini dengan artikel senada di situs lain.
Terimakasih telah membaca!

Sumber : https://lucinacece.wordpress.com/2016/06/05/7-cara-menulis-resensi-buku-yang-baik-dan-benar/ diakses pada 10 September 2017 pukul 6:36 WIB